Pages

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Rabu, 15 Februari 2012

seseorang suka KAMU?

saya mendengar
Bahwa kau duduk
bahwa Anda
Ditemukan seorang gadis
Dan kau
menikah sekarang

saya mendengar
Itu impian Anda menjadi kenyataan.
Tebak dia memberikan Anda hal-hal
Aku tidak memberikan kepada Anda

teman lama
Mengapa kau begitu pemalu?
Tidak seperti Anda untuk menahan
Atau bersembunyi dari cahaya

Aku benci muncul dari biru tanpa diundang
Tapi aku tidak bisa tinggal jauh, aku tidak bisa melawannya.
Saya berharap Anda akan melihat wajahku dan bahwa Anda akan diingatkan
Itu bagi saya itu belum berakhir

sudahlah
Saya akan menemukan seseorang seperti Anda
Saya tidak berharap apapun selain yang terbaik untuk Anda juga
"Jangan lupa saya," pinta saya
"Aku akan ingat," kata Anda
"Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang sakit sebagai gantinya. "
Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang menyakitkan bukan,
Yeah.

Kau tahu bagaimana saat terbang
hanya kemarin
Itu adalah saat hidup kita
Kami lahir dan dibesarkan
Dalam kabut musim panas
Terikat dengan kejutan
Hari kemuliaan kami

Aku benci muncul dari biru tanpa diundang
Tapi aku tidak bisa tinggal jauh, aku tidak bisa melawannya.
Saya berharap Anda akan melihat wajahku dan bahwa Anda akan diingatkan
Itu bagi saya itu belum berakhir.

sudahlah
Saya akan menemukan seseorang seperti Anda
Saya tidak berharap apapun selain yang terbaik untuk Anda juga
"Jangan lupa saya," pinta saya
"Aku akan ingat," kata Anda
"Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang sakit sebagai gantinya. "

Tidak ada yang membandingkan
Jangan khawatir atau peduli
Menyesal dan kesalahan
Mereka adalah kenangan dibuat.
Siapa yang akan tahu
Bagaimana ini akan terasa pahit?

sudahlah
Saya akan menemukan seseorang seperti Anda
Saya tidak berharap apapun selain yang terbaik untuk Anda juga
"Jangan lupa saya," pinta saya
"Aku akan ingat," kata Anda
"Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang menyakitkan bukan "

sudahlah
Saya akan menemukan seseorang seperti Anda
Saya tidak berharap apapun selain yang terbaik untuk Anda juga
"Jangan lupa saya," pinta saya
"Aku akan ingat," kata Anda
"Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang menyakitkan bukan "

Kadang-kadang berlangsung cinta
Tapi kadang-kadang sakit bukan
Reade more >>

Selasa, 14 Februari 2012

pencak silat









Profile of Education of the Young Pencak Silat Pamur RatioBy: O, ong MaryonoESTABLISHMENT HISTORY and development
PAMUR stand against the background by a variety of factors that developed in the Madura in 1950.An underlying factor is the number of PAMUR encouraged the establishment of the flow of martial arts developed in the community, among others Bawean, Malay, Minangkabau, Cimande and others. A wide variety of this flow caused by the Madurese community in general has a penchant venturing out of the area and always studying the martial arts Tempatan flow. Upon his return from overseas in their respective areas of training open. Defend yourself is part of the culture to anticipate the tradition of "duel" therefore martial arts to flourish and grow, resulting in unhealthy competition between universities. Perselihan with a power struggle into the development of colorful martial arts on the island this salt.Other factors came to influence PAMUR is the desire of the characters and martial arts warriors in order to Madura has a typical form of the game that beciri Madura and has a sophisticated self-defense techniques of the martial arts stream in Madura. Expectations with a new claim form can match and beat the game there is a martial art that can be overcome at once too many disputes among college martial arts that have a wide range of flow.Based on the ideals of the above then the date of December 31, 1951 founded the martial arts pergruan diberinamakan "The Young Generation Ratio by R. HASAN Pamekasan HABUDIN in Madura.Founder PAMUR are great warriors and talented, young age of 7 years to his martial arts lessons from a wide range of playing on. In 1941 to 1951 attempt to integrate and create a moment. Since then, efforts and pembakukan menginfetarisasi done, which is now the raw material PAMUR martial arts stance.The characteristics of permaian PAMUR:- Movement is in a position intermediate perminan- Many meperkuat horses, especially horses passive- Reduce the movement of an imaginary- Emphasis on the ratio or the mind- Progressive
Since the establishment of the first PAMUR formed organization headed by Bp. R.Mahmud Sosro Adipoetro ex Assistant Governor of Madura, dikarenakankesibukannya facum and chairman functions by Bp.R.Hasan Habudin double as great teachers.Since 17 November 1992 the Executive Board Chairman of the position led by Bp.Drs.H.Sjafiudin.Since its establishment until now synonymous with martial PAMUR silatnya Madurese, managed to create a curriculum that is taught in the engineering academy Magelang, Magelang Nusantara Senior High School, etc.. At this time PAMUR has spread all over the country, in foreign countries is growing rapidly in the Netherlands and Belgium.ASPECTS OF EDUCATION CONTENTMartial arts lessons as a whole began in the art of martial arts, martial arts, mental and spiritual exercise.TRAINING METHODSTraining includes: letters, the contents and appendages.a. The method consists of the letter:A. Kick hands, sticks, swords and whips2. Ales3. Input4. Tigerb. The method consists of the contents:A. Catch2. At Greet3. Timbalan4. Eradicationc. Complementary method consists of:A. Patigaman2. Suicide3. Try to killKick-Kicka. Kick typesA. Twelve hand moves2. Twelve sticks tricks3. Twelve sword4. Twelve whip movesb. BASIC MOVEMENTA. Preliminary motions2. Various kinds of Anfal3. Mass motionAnd much more movement and stance stance movements can be altered and can not be changedLEVELS OF BELTLevels belt which was enacted in 1965 as follows:a. Basic / prospective membersb. The white color beginners with the right learningc. Yellow / cadets I and II with the right propd. Red / III cadets the guided practice with the righte. Color Green / associate with the right practicef. The color blue / adult with the right to teach white baseg. Black and white / wredha I with the right to teach cadets I, II and IIIh. Black and yellow / wredha II with control rightsI. Hitam-merah/wredha III with the right color controlJ. Black and green / wredha IV to copyrightk. Associate with the right color consultation hitam-biru/pendekarl. Color black / warriors with the right to decidem. Hazy white color / single warriorThe increase in the level can be done every six months, if able.SYMBOL EDUCATIONSymbol created by the founder in 1952 with the following details:Leaf form with the details:a. green baseb.keris luk fivec. have the right amount to 17 grains of riced. there is left of cotton amounted to eighte. rice and cotton tied by red tape.GUIDELINES FOR EDUCATIONa. Man had truly educate Pancasilab. Educating the chivalrous manc. educate men obedient to the magic of chess that is: Mother, Teacher and Queen (Government)THE BOOK IS PRINTEDa. History PAMURb. Methods of teachingc. Curriculum PAMURd. The hand movese. Kick Stickf. Alesg. Inputh. PAMUR worship and respect.Had the reader interested and want to know a lot about PENCAK SILAT PAMUR can call directly to Professor PAMUR.Bp.R. HASAN HABUDINJl.Sersan Masrul II / 7Number: 0324-22307PamekasanMaduraSource;History PAMURThe results of the Working Meeting PENCAK SILAT PAMUR 1994Pamekasan Madura.InterviewBp.R.Hasan Habudin 1994 in PamekasanPurnomo Bp.Agus 1994 in Surabaya
Reade more >>

motivasi


 embun pun tak perlu warna untuk memikat hati daun setiap harinya..
knp aku harus mencari warna supaya kamu suka sama aku,,
karna kalau kita saling mencintai...
embunpun tak akan pindah ke burung yg terbang..

 kalain para manusia yg sukses..
kalain berhak berkata apapun yg kalian ingin kan..
kalaian behak berbuat apapun..
sekat,tembok,dinding,dan benteng yg kau buat untuk membedakan antara kau dengan pecundang..
tapi kami memeili dunia di bali semua tembok yg kau bangun..
kami menikmati setiap detik waktu kami..
dan pasti kau akan bergabung dngan kami kelak..CAMKAN...
prof.mark zugerberg..

 Kata-kata itu tenaga yang luar biasa. Seandainya mulut HItler diplester, Perang Dunia ke 2 tak akan ada.

 Kawan sejati ialah orang yg mencintaimu meskipun telah mengenalmu dengan sebenar-benarnya ia itu baik dan burukmu

 Bkn mereka yg terkuat & terbesar yg akan dapat mempertahankan eksistensinya. Tapi hanya mereka yg mampu beradaptasi terhadap perubahan
 sebenci apapun org itu sama kamu..
sejahat apapun org itu sama kamu..
ingat dia di ciptakan tuhan dengan hadiah kecil berupa hati..
hadiah tuhanitu suci ..tangkaplah hati itu walau dia sangat tidak menyukaimu..

 bukan bakat yg memilih kemana arah tujuan yg kamu inginkan..
tapi diri mulah yg menunjukan kepada bakat bahwa kau bisa segalanya dan memilih kemana..
prof.dumbeldor..

 when he said my sweet swallow them raw ..
and when he left me ..
then one day I came back with something different ..
I'll swallow him ..


Reade more >>

Senin, 13 Februari 2012

Pendiri perguruan Pamur Bpk.Raden Habudin Sastro Subroto

Pengembaraan Panjang Seorang Maha Guru


(Sejarah Hasan Habuddin, Pendiri Perguruan Pencak Silat Angkatan Muda Rasio/Pamur )
Sumber : Pamur.org


Dengan bermodal restu dari ayah dan Wedana Galis berangkatlah Raden
Hasan Habuddin Sastrosubroto menuju ke sebelah timur, yaitu Kalianget. Dari Kalianget menyeberangi laut menuju
pulau kecil, yakni Talangoh. Alat transportasi yang dapat digunakan menyeberang waktu itu hanyalah perahu-perahu
kecil dengan mengandalkan layar dan tenaga manusia.

Setibanya di Talangoh, Hasan belajar bela diri. Permainan bela diri di Talangoh ini melengkapi keahlian bela diri yang sudah dimilikinya sejak berada di Pemekasan, yaitu bela diri Bang Simin, dan Cik Agil. Kedua keahlian bela diri itu bukan termasuk keahlian okol dan ojung yang digemarinya.
Menurut Raden Hasan Habudin Sastro Subroto keduanya (okol dan ojung) tidak termasuk bela diri, tetapi suatu permainan yang
digemari masyarakat yang ada kaitannya dengan aktivitas raga manusia. Sekalipun okol dan ojung itu saat ini menjadi
sejenis pertandingan olah raga, pada keduanya belum memiliki system, metode, dan kurikulum seperti pencak silat atau
seni bela diri lainnya.

Pemerintah penjajah Jepang mengadakan pengejaran terhadap Hasan sehinga Hasan merasa tidak tenang di Talangoh.
Kemudian, upaya penyelamatan diri tetap dilakukan. Pengembaraan dilanjutkan ke sebelah
timur, yaitu ke Pulau Sapudi dengan memilih Pelabuhan Gayam yang terletak dibagian selatan pulau tersebut. Di pulau
Sapudi ini Raden Hasan Habuddin Sastro Subroto tidak langsung mengadakan aktivitas di bidang belajar mengajar bela
diri, tetapi lebih condong untuk memperkuat kerohanian.Pulau Sapudi merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di
sebelah timur Pulau Madura. Pulau Sapudi seluas satu kecamatan, di pulau ini ia berlabuh pertama kali di Pelabuhan
Gayam yang berada di bagian selatan pulau. Di pulau ini pula terdapat Pegunungan Adi Podai yang menjadi leluhur
Raja Madura, yaitu Jokotole.

Di Pulau Sapudi, Raden Hasan Habudin Sastro Subroto menuju pegunungan untuk
bertapa. Pegunungan tersebut dikenal dengan nama Pegunungan Adi Podai sebab di tempat ini tersebar legenda di
tengah-tengah masyarakat Madura sebagai tempat yang dipilih oleh Pangeran Adi Podai utnuk bertapa. Masyarakat
Madura mengenal Pangeran Adi Podai sebagai salah seorang tokoh penting dalam upaya penegakan harkat dan
martabat kerajaan-kerajaan di Pulau Madura. Di samping itu, menurut Babad Madura, dari Pangeran Adi Podai ini lahir
seorang Raja Madura yang cukup terkenal, yaitu Jokotole. Jokotole pernah menjadi raja yang berkedudukan di
Sumenep. Selama di Pulau Sapudi, Hasan memilih Pegunungan Podai yang terletak di tengah-tengah Pulau Sapudi.
Belum berapa lama ia tinggal di pegunungan tersebut, timbul firasat yang kurang enak, seolah-olah ia merasa ada
isyarat tentang penangkapan atas dirinya oleh pemerintah penjajahan Jepan akan segera terjadi. Akhirnya diputuskan
untuk meninggalkan Pegunungan Podai dan melanjutkan pengembaraan menuju ke sebelah barat, yaitu ke desa
Padamaran yang berada di Pulau Sapudi juga.

Aktivitas belajar pencak kembali dilakukan di desa Padamaran, tetapi hanya berlangsung selama kurang lebih satu minggu
sebab ilmu pencak yang dimiliki oleh pendekar di desa Padamaran jauh lebih rendah dari ilmu pencak yang dimilki Hasan. Pendekar di desa Padamaran ini memimpin satu padepokan
tetapi nama dan jenisnya masih sulit untuk diidentifikasi. Nama pendekarnya sudah sulit diingat, disamping proses terlalu
singkat, kurun waktu saat belajar hingga sekarang juga cukup lama. Didesa Padamaran ada mercusuar. Pengembaraan

Raden Hasan Habuddin Sastro Subroto ke desa Padamaran, disamping untuk menyelamatkan diri dari pengejaran, juga
untuk belajar. Sistem belajar yang digunakan adalah sistem bodoh, maksudnya adalah bahwa sekalipun beliau sudah
banyak memiliki ilmu, di bidang bela diri, pada saat belajar di salah satu padepokan, ia tetap mulai dari awal, tetapi
secara teliti, hari-hati, dan cermat. Tetap diselidiki apakah ilmu bela diri yang sedang dipelajari itu lebih baik dan lebih
sempurna dari pada ilmu bela diri yang telah dimiliki, atau justru sebaliknya.Dengan sikap seperti itu Hasan berulangulang
berganti guru dan padepokan pencak. Belajar pencak silat dapat berlangsung lama atau ada pula yang
berlangsung hanya sekejap. Ada yang mencapai enam bulan, bahkan ada yang berlangsung tiga hari. Keadaan ini
bergantung kepada tingkat keahlian guru sebagi pendekar.

Oleh sebab itu semakin banyak padepokan yang didatangi
untuk belajar pencak, bertambah banyak dan bervariasi pula ilmu pencak yang dipelajari dan yang diselidiki olehnya.
Dalam mempelajari pencak pada beberapa padepokan tersebut Hasan bersikap eklektis in corporatif. Maksudnya di
dalam mempelajari beberapa jenis pencak, diseleksi dulu segi-segi tertentu dengan dasar pertimbangan bahwa pencak
yang dipelajari itu pantas dimiliki dan dikembangkan olehnya atau tidak. Jika menurut pertimbangan pantas dimiliki dan
dikembangkan pencak yang dipelajari tersebut ditekuni dan apabila tidak sesuai, itu segera ditinggalkan.

Raden Hasan Habuddin Sastro Subroto melanjutkan pengembaraannya menuju ke arah utara dari desa Padamaran. Pengembaraan
saat ini menyusuri perbukitan di Pulau Sapudi, dan di daerah ini tidak ada pendekar. Oleh sebab itu, di daerah ini tidak
terlalu lama bermukim. Pengembaraannya di Pulau Sapudi segera diakhiri dan melanjutkan ke pulau-pulau lain yang
berdekatan dengan Pulau Sapudi.Di sebelah Timur Pulau Sapudi ada pulau yang lebih kecil lagi, yaitu Pulau Raas. Di
pulau ini Hasan melanjutkan pengembaraannya, setelah mengembara beberapa saat di Pulau Sapudi.

Pengembaraannya ke Pulau Raas di awali dengan pendaratan di pelabuhan Katopak, yaitu tempat yang paling lazim
digunakan para tamu untuk memasuki Pulau Raas. Di wilayah pesisir pulau ini tidak ada pendekar, kemudian
pengembaraan dilanjutkan ke wilayah tengah pulau. Ternyata di tengah-tengah pualu ini ada padepokan. Pulau Raas
terletak di sebelah timur Pulau Sapudi.

Di Pulau ini Raden Hasan Habuddin Sastro Subroto berlabuh di Pelabuhan
Katopak. Di tenga-tengah pulau ini ternyata terdapat desa Kropok yang sekaligus menjadi nama padepokan pencak
silat.Padepokan di tengah-tengah Pulau Raas dipimpin oleh seorang kepala desa, yaitu kepala desa Kropok. Di
padepokan ini seorang pendekar merangkap menjadi kepala desa, Hasan yakin bahwa hingga saat ini nama desa
tersebut tetap tidak berubah. Di desa ini beliau menjadi murid di padepokan. Nama padepokan dan jenis pencak tidak
menjadi pertimbangan utama, tetapi yang utama adalah belajar pencak dan memahami isinya serta sambil
menyelamatkan diri dari pengejaran pemerintah penjajahan Jepang.

Pengembaraan tersebut diatas merupakan proses untuk mendapatkan ilmu dan kemahiran pencak. Raden Hasan Habuddin Sastro Subroto
di dalam menciptakan pencakberkomposisi 30% ilmu murni, 30% praktik, dan 40% ilham. Dalam menciptakan pencak unsur ilham lebih dominan.
Olehsebab itu, ada beberapa gerakan yang sulit dicarikan rasionalnya, tetapi didalam praktik dan penggunaannya sesuai
dengan kenyataannya.

Sebagaimana halnya dalam pengembaraan-pengembaraan sebelumnya, di Pulau Raas, terutama
di desa Kropok, Hasan mengalami kesulitan dan cukup sengsara. Kehidupan di desa Kropok lebih sulit sehingga
terpaksa Hasan sering tidur dibawah pohon bakau untuk mencari nafkah. Di samping itu di desa Kropok suasananya
kurang menguntungkan karena dekat dengan kantor polisi Raas. Keadaan ini mendorong Hasan untuk mengungsi
tempat tidur sebab khawatir pengejaran tetap dilakukan. Selama mengembara di Pulau Raas, Hasan berkehendak untuk
bertapa di tempat pertapaan Adi Rasa (Adi Raas).

Menurut legenda masyarakat Madura, Adi Rasa telah berhasil
mengantarkan Jokotole ke mana-mana, dan berhasil mengantarkan Jokotole menjadi salah seorang Raja Madura yang
cukup disegani.Didalam bahasa Madura istilah raas adalah berpadanan dengan kata rasa. Istilah raas juga memiliki
pada kata lain yaitu galagas. Galagas adalah sejenis rumput raksasa yang biasanya tumbuh di pinggiran air payau atau
dipinggir sungai. Batang galagas dapat mencapai tinggi hampir dua meter, bahkan lebih dan apabila sudah tua biasanya
berbunga putih dan berbuah. Buah galagas berbulu tebal dan mudah terbang karena dihembus angin kemarau. Sejalan
dengan itu, Adi Rasa adalah Adi Raas, maksudnya adalah seorang sakti mandraguna yang menjadi penguasa utama di
pulau tersebut. Pemberian nama Pulau Raas adalah identik dengan penguasa dipulau tersebut. Menurut legenda
masyarakat Madura, orang sakti mandraguna tersebut bertapa diatas rumput galagas. Oleh sebab itu kehendak Hasan
untuk bertapa ditempat pertapaan Adi Rasa tidak berhasil sebab, Hasan tidak dapat menemukan tempatnya. Setelah
satu bulan di desa Kropok.

Hasan melanjutkan pengembaraannya ke arah timur, yaitu di desa Barakas. Di desa ini ia
bertahan agak lama karena ingin mengadakan penelitian, sebab di desa Barakas ini terdapat barang-barang
peninggalan milik Van der Plast. Pengembaraan Hasan di desa Barakas agak berbeda dengan pengembaraan di tempattempat
sebelumnya. Di desa ini Hasan mulai mengajar pencak. Di samping itu ia juga belajar. Tujuan mengajar pencak
di tempat ini adalah untuk mendapatkan pemasukan. Di desa Barakas Hasan mengumpulkan orang-orang kaya untuk
diajar pencak dan dari mereka Hasan menerima uang lelah ala kadarnya. Setelah terkumpul uang tersebut oleh Hasan
digunakan untuk belajar pencak kepada pendekar yang dianggap lebih mahir. Pada masa silam, yaitu masa Hasan
mengembara, belajar pencak silat memerlukan biaya cukup mahal. Satu gerak tangkapan memakan biaya satu ringgit.
Nilai satu ringgit dapat dikurs dengan dua setengah gram emas. Jika dibandingkan dengan proses tranformasi ilmu
pencak silat sekarang ini.

Didalam Pencak Silat Angkatan Muda Rasio terdapat puluhan, bahkan ratusan gerak
tangkapan.Pengembaraan dari pulau ke pulau lainnya disebelah timur Pulau Madura belum selesai. Setelah beberapa
waktu di desa Barakas, pengembaraan dilanjutkan ke Pulau Tonduk. Perjalanan dari Barakas, ke Pulau Tonduk harus
menyeberangi selat. Di pulau ini Hasan berjumpa dengan kepala Desa Tonduk yang bernama Haji Bakri. Raden Hasan
Habuddin Sastor Subroto berguru silat kepadanya. Walaupun kakinya pincang Hasan tetap berguru. Di pulau Tonduk,
Hasan tidak sekedar belajar silat, tetapi juga menyepi. Menurut pengamatan Hasan, Haji Bakri memiliki ilmu yang cukup
tinggi jika dibandingkan dengan dirinya.

Belum cukup enam bulan tinggal di Pulau Tonduk, Hasan menemui kesulitan. Di tempat ini Hasan akan diambil menantu
oleh seseorang. Akan tetapi Hasan belum siap untuk menikah. Kebelumsiapan itu dikarenakan Hasan teringat pesan ayahnya.
Ayahnya berpesan agar Hasan berhati-hati dengan wanita.
Walaupun Hasan berguru kepada Haji Bakri belum purna, ia sudah meninggalkan Pulau Tonduk menuju sebelah timur, yaitu Pulau
Gua-Gua. Dari pulau Gua-Gua, Hasan melanjutkan pengembaraan ke wilayah utara. Di sebelah utara pulau Gua-Gua
terdapat tiga pulau berjejer, yaitu Talangoh Barat, Tengah dan Talangoh Air.Pengembaraan berakhir di Pantai
BarantaBerita kekalahan Jepang terhadap sekutu disambut gembira oleh Hasan. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi
hasan segera bergegas menuju Pulau Madura. Perjalanan melalui laut dari Buleleng ke Pulau Madura memerlukan
waktu beberapa hari. Pada minggu terakhir bulan Agustus 1945, Hasan kembali ke Pulau Madura dengan memilih
Pelabuhan Baranta untuk berlabuh.

Setelah sampai di Pulau Baranta Hasan dan kawan-kawannya menghancurkan
perahu yang sudah beberapa lama digunakan. Keadaan ini terpaksa dilakukan karena Hasan telah haul “bahwa
perahu ini akan dihancurkan setelah Hasan tiba kembali di Pulau Madura.Setibanya di rumah, Hasan disambut oleh
kedua orang tuanya. Akan tetapi, ia kehilangan kakak kandunya yang bernama R. Abdullah. Abdullah dikabarkan diculik
oleh pemerintah penjajahan Jepang, tetapi tidak jelas tindakan apa yang dilakukan Jepang kepadanya. Adik kandung R.
Muhammad Saleh masih hidup ia menjabat sebagai guru di Blega. Menurut Maimuna (ibu), penangkapan Abdullah
terjadi pada tahun 1942. Sejak penangkapan tersebut belum ada berita mengenai Abdullah. Sebagian anggota
masyarakat memberitahukan bahwa Abdullah di bawa ke Makassar oleh Jepang.

Setelah kembali berkumpul dengan kedua orangtuanya di Pamekasan, itu berarti pengembaraan telah berakhir.
Selama pengembaraan Hasan telah belajar
silat lebih kurang 32 padepokan. Padepokan tersebut dapat digolongkan kepada antara tujuh sampai sembilan aliran.
Padepokan pencak silat tidak identik dengan aliran, tetapi dapat pula terjadi nama padepokan sekaligus mencerminkan
aliran. Ke-32 padepokan dan ketujuh aliran pencak silat yang berhasil dipelajari, dipahami dan diamalkan oleh Hasan
merupakan cikal bakal jurus-jurus dalam Pencak Silat Angkatan Muda Rasio (PAMUR).

Menurut Hasan, setiap pesilat atau pendekar Pencak Silat Ankatan Muda Rasio tidak boleh menonjolkan diri, angkuh dan sombong.
Demikian pula,Raden Hasan Habuddin Sasto Subroto sangat sederhana dan tidak menonjolkan diri. Hal itu dapat dilihat dalam
kehidupan sehari-hari beliau. Suatu ketika, Di pendopo Kabupaten Pamekasan, saat mengadakan demonstrasi, Bupati
Pamekasan dan para undangan merasa terkejut dan tertegun melihat murid Hasan berkebangsaan Belgia yang
menghadiri demonstrasi tersebut begitu hormat dan patuh pada Hasan. Biasanya orang-orang Eropa merasa enggan
memberi hormat kepada orang lain. Tapi hal tersebut tidak terjadi di Pendopo Kabupaten Pamekasan. Akan tetapi,
Hasan tidak merasa bangga dengan penghormatan dari muridnya tersebut. Para pendekar Pamur tidak boleh sombong
dan takabur, sebab sombong dan takabur dimurkai Tuhan dan mereka akan binasa.

Pada suatu ketika, Hasan melarang
pendekar Pamur mendemonstrasikan kemampuan membakar diri di tengah khalayak ramai, tetapi larangan tersebut
dilanggar. Akhirnya dalam acara demontrasi tersebut terjadi peristiwa yang menyedihkan, yaitu pendekar tersebut benarbenar
terbakar dan meninggal dunia. Di dalam Pamur dilarang pamer kekebalan tubuh, akan tetapi tidak melarang para
pendekar melatih kekebalan badan dan melatih kekuatan agar tangkas dalam membela diri. Larangan tersebut hanya
berlaku jika untuk menyombongkan diri dan ria. Demikian pula para pendekar Pamur boleh mempelajari ilmu tersebut
dengan dasar pemikiran untuk penyempurnaan pembelaan diri.

Pamur adalah pencak silat tangan kosong, tetapi tetap
diajarkan delapan unsur senjata. Hal ini bukan berarti telah meninggalkan prinsip sebagai pencak silat tangan kosong,
melainkan untuk membela diri dari senjata tajam. Apabila ada serangan bersenjata, para pendekar Pamur akan mampu
menyelamatkan diri dan terhindar dari serangan tersebut. Ciri khas Pamur adalah permainan menengah, berbeda
dengan ciri yang ada pada beberapa pencak silat seperti Minangkabau, Melayu, Fort De Cock, Cimande, Tanah Merah,
Mandar, Bang Simin dan Cik Agil. Beberapa pencak silat tersebut telah dipelajari oleh Hasan selama kurang lebih empat
tahun kecuali Bang Simin dan Cik Agil yang telah dipelajarinya di Pamekasan sebelum mengembara.

Menurut Hasan,sebagai pendiri dan pencipta silat Pamur. Pencak silat di Indonesia terdiri dari tiga mazhab, yaitu mazhab konservatif,
progresif dan liberal. Atau mazhab kuno, maju dan campuran. Menurut Hasan, Pamur termasuk mazhab liberal dan
mazhab campuran, lebih tepatnya mazhab liberal nasional. Contoh yang paling jelas dalam Pamur adalah jurus tongkat
yang diadopsi dari tongkat Minangkabau atau Mandar. Ukuran tongkat dalam pamur setinggi bahu ditambah satu
genggam pesilat yang memainkan.

Adapun asal mula didirikannya pamur oleh Hasan yaitu pertama, pada suatu ketika
hasan menjuarai kejuaraan pencak silat se Jawa Timur di Kediri. Penonton tahu bahwa Hasan berasal dari Pemekasan,
Madura. Salah seorang penonton memuji keberhasilan Hasan, namun lainnya mencemoohkannya karena
menyayangkan Hasan sebagai orang Madura belum memiliki pencak silat khas Masura. Padahal wilayah lain yang lebih
kecil dari Pulau Madura telah memiliki pencak silat khas daerah tersebut.Kedua, terdorong oleh pesan lisan Mr.
Wongsonegoro (Menteri Pendidikan RI) yang pada prinsipnya minta bantuan generasi muda agar pencak silat
peninggalan nenek moyang dilestarikan, beliau juga berpesan agar pencak silat itu tidak diubah-ubah sehingga
kehilangan keasliannya. Mr. Wongsonegoro juga mengharapkan pencak silat tidak kalah dengan bela diri luar negeri
yang pada saat itu tidak terlalu lama akan menjadi kegemaran masyarakat. Beliau juga mengharapkan agar pencak silat
menjadi milik nasional dan internasional.

Sebenarnya banyak yang mendorong Hasan menciptakan pencak silat sendiri.
Keinginan tersebut sudah terbayang saat ia masih remaja, namun baru dapat terwujud saat setelah ia dewasa. Motivasi
untuk mendirikan dan menciptakan pencak silat yang memiliki ciri khas tertentu makin terasa setelah Hasan menikah.
Hasan melangsungkan pernikahan pada bulan Oktober 1945 dengan Gadis bernama Kiptiyah yang lahir pada tanggal
10 Agustus 1931.Dari pernikahannya tersebut lahir putera-puteri sebagai berikut :
- R. Sudjono Arief
- RR. Siti Kartini BA
- RR. Murdiati
- R. Hidayat Arief
- RR. Siti Warninda
- RR. Sri Murdaningsih
- R. Bambang Irawan
- R. Hermano Adi, S.Pd.
- R. Syamsul Hasan A. S.Sos.
- RR. Elly Yawati
- RR. Sri Lindiana
- RR. Jumaati
Reade more >>

diary apa ngegalau??

dear diary ..
sok bgt gue ye pake diaray segalag..
ok skrng bhs gahul nya ....GALAU...
ya kan,,,,,ya ta yatayata...
ok gue lanjutin gua seorng atlet di khususnya dan di umumnya yaaa gue Manusia biasa lah..
gue ikut Pencak silat dari kelas 5 sd ..gila gk tuh,,,,,,,
emng kyk lo??wkwkwkkw nyombong itit ajah...
ya gua ddari perguruan PAMUR
doeloe gua belajar itu anget anget tae ayam....
emng gmn angetnya tuh tai ayam????? sok bbgt tau gue,,ya tapi gua tau sih rasanya karna pernah tu tai nempel di muka gue..

belajar jurus ganda di perguruan pamur itu mengasikan woi...
enak lompat 2 ,terbang 2 ...wihhhhhhh....padahal kalo di banting atitnya luar binasa...
iya tau luar biasa,,,#ngokkkkk.......

ok gua akan mulai serrius skrng...nanti ..besok,,lusa dan akhirnya gk sama sekali...
hahahhahahahahha
lo gua baca ini end....
Reade more >>

tell me?

hei whats ups bro..
gua Yolla p j.

gua terlahir dari keluarga yg cukup kaya..hahahaahhh #ngarep.com(miskin abis).
gua anak ke3 dari 9 bersaudara..yayayaya loe boleh ketawa ..
lucu beud kan ya kan ....tapi mitos org dulu kalo banyak anak ya bnyak reziki...ya hanya bisa di mengerti....????
walaupun kalo skrng banyak anak udh di larang..istilah org kata KB yak..
ya boleh biar JAKARDAHHH gk meledak penduduknya,,
mau tau gue yyayayaya ta ya ta ??
gua lahir di jakarta di rumah sakit lewat perut emak gua dan gk perlu gua sebutin lewat manakan!!!!
tgl lahir gua sama dengan ulang tahun BANK se duniia mna yaitu tgl 5 juni 1992..
jadi gua gk perlu mengeluarkan uang se rupiah pun yakan karna indo kalo amrik jadinya se dolarpun ..
kwwkkwwkkwkwk#gila yak...
gue tinggal di perkomplekan org miskin sampai loe aja gk tau di mna....
gk penting juga buat loe...
ya kalu mau tau ya sudah ..gue tinggal di JLN.LEBAK SARI RT SEKIAN DAN RW SEKIAN..
DAH DOELOE YE...
Reade more >>